Jumat, 15 Juni 2012

Anatomi Sistem Pencernaan



Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
a. Mulut, Tenggorokan & kerongkongan
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sisitem pernafasan. Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya kedalam mulut. Didasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan. Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring). Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Penciuman lebih rumit, terdiri dari manis,asam,asin, dan pahit. Penciuman dirasakan oleh syaraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar,geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan seperti ptialin dan mulai mencernanya. Ludah juga mempunyai antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (platum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung. Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokkan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan dengan gerakan peristaltik.

b. Lambung
Merupakan organ berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang kedelai. Terdiri dari tiga bagian, yaitu : kardia, fundus, antrum. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan tiga zat penting, yaitu: lendir (melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung, bisa menyebabkan kerusakkan yang mengarah pada terbentuknya tukak lambung); asam klorida (HCl) (berperan untuk pepsin untuk memecah protein dan juga berperan terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri); prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

c. Usus Halus dan Usus besar
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Terdiri dari duodenum (usus 12 jari), jejenum(usus kosong), ileum. Sedangkan usus besar terletak dibagian bawah dan memiliki ukuran diameter yang lebih besar daripada usus halus, yang memiliki bagian apendix, colon ascendens, colon transversum, colon descendence, colon sigmoid.
e. Sekum
Kimus yang tidak diabsorbsi memasuki sekum melalui katup ileosekal. Katup ini merupakan lapisan otot sirkular yang mencegah regurgitasi dan kembalinya isi kolon ke usus halus.
f. Rektum dan Anus
Rektum adalah ruangan yang berawal dari ujung usur besar dan berakhir dianus.Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingterani)menjaga agar anus tetap tertutup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar