KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
Kesehatan reproduksi remaja
penting sekali bagi kesehatan reproduksi dan masuk sebagai komponen kesehatan
reproduksi karena :
1. Masa
remaja (usia 10-19 tahun) adalah masa yang khusus dan penting, karena merupakan
periode pematangan organ reproduksi manusia.Masa remaja disebut juga masa
punertas, merupakan masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan
fisik, emosi dan psikis.
2. Pada
masa rmaja terjadi perubahan organobiologik yang cepat dan tidak simbang dngan
perubahan mental emosional (kejiwaan). Keadaan ini dapat membuat remaja
bingung, oleh karena itu diperlukan adanya bimbingan dan dukungan dari
lingkungan disekitarnya sehingga remaja dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia dewasa yang sehat baik jasmani, mental maupun psikososial.
3. Dalam
lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja
laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki, masa remaja merupakan saat
diperolehnya kebebasan sementara pada remaja perempuan saat dimulainya segala
bentuk pembatasan. Oleh karena itu diperlukannya kesetaraan perlakuan terhadap
remaja laki-laki dan perempuan.
A. Ciri-ciri Perubahan Masa Remaja
1. Perkembangan non fisik
Masa remaja, menurut ciri perkembangannya dibagi
menjadi tiga tahap yaitu :
a.
Masa remaja awal (10-12 tahun) dengan ciri khas
antara lain : ingin bebas, lebih dekat dengan teman sebaya, mulai berpikir
abstrak dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.
b.
Masa remaja tengah (13-15 tahun), dengan ciri
khas antara lain : mencari identitas diri, timbul keinginan untuk berkencan,
berkhayal tentang aktivitas seksual, mempunyai rasa cinta yang mendalam.
c.
Masa remaja akhir (16-19 tahun) dengan ciri khas
antara lain : mampu berpikir abstrak, lebih selektif dalam mencari teman
sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta,
pengungkapan kebebasan diri.
2. Perubahan fisik pada masa remaja
Perubahan fisik dalam masa remaja sangat merupakan hal
yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena pada masa ini terjadi
pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk mencapai kematangan, termasuk
organ-organ reproduksi sehingga mampu melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan
yang terjadi yaitu :
a.
Muncul tanda-tanda seks primer : terjadi haid
yang pertama pada remaja perempuan, dan mimpi basah pada remaja laki-laki.
b.
Munculnya tanda-tanda seks sekunder yaitu :
·
Pada remaja laki-laki tumbuhnya jakun,penis dan
buah zakar bertambah besar,terjadinya ereksi dan ejakulasi,suara bertambah
besar,dada lebih lebar,badan berotot,tumbuh kumis di atas bibir,cambang dan
rambut di sekitar kemaluan dan ketiak.
·
Pada remaja perempuan; pinggul
melbar,pertumbuhan rahim dan vagina,tumbuh rambut di sekitar kemaluan,payudara
membesar.
3.
Perubahan
kejiwaan
Pada masa remaja perubahan kejiwaan
terjadi lebih lambat dari fisik dan labil meliputi:
a. Perubahan
emosi:sensitif(mudah menangis,cemas,tertawa dan frustasi),mudah bereaksi
terhadap rangsangan dari luar,agresif sehingga mudah berkelahi.
b.
Perkembangan inteligensia: mampu berfikir
abstrak dan senang memberi kritik ingin mengetahui hal-hal baru sehingga muncul
perilaku ingin mencoba hal yang baru. Perilaku ingin mencoba ini sangat penting
bagi kesehatan reproduksi.
Ciri-ciri
perubahan ini sangat penting diketahui agar penanganan masalah dapat di lakukan
dengan baik. Dari segi kesehatan reproduksi,perilaku ingin mencoba hal-hal baru
didorong oleh rangsangan seksual yang jika tidak di bimbing dengan baik dapat
membawa remaja, khususnya remaja perempuan terjerumus dalam hubuangan seks pra
nikah dengan segala akibatnya.
B.
Faktor-faktor
yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi
1. Masalah gizi
a.
Anemia dan kurang energi kronis
b.
Pertumbuhan yang terhambat pada remaja perempuan
yang dapat mengakibatkan panggul sempit dan resiko untuk melahirkan bayi berat
lahir rendah di kemudian hari.
2. Masalah pendidikan
a.
Buta huruf, menyebabkan remaja tidak mempunyai
akses terhadap informasi yang dibutuhkanya dan kemungkinan tidak/kurang mampu
mengambil keputusan yang terbaik untuk kesehatan dirinya.
b.
Pendidikan rendah sehingga remaja kurang mampu
memenuhi kebutuhan fisik dasar setelah berkeluarga. Akibatnya akan berpengaruh
buruk terhadap kesehatin dirinya sendiri dan keluarganya.
3. Masalah lingkungan dan pekerjaan
a.
Lingkungan dan suasana kerja remaja yang buruk
dapat mengganggu kesehatan remaja.
b.
Lingkungan sosial yang kurang/tidak sehat dapat
menghambat,bahkan mengganggu kesehatan fisik,mental dan emosional remaja.
4. Masalah perkawinan dan kehamilan dini
a.
Ketidak matangan secara fisik dan mental
b.
Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi
lebih besar
c.
Resiko untuk melakukan aborsi yang tidak aman
d.
Kemungkinan kehilangan kesempatan kerjauntuk
perkembangan diri remaja.
5. Masalah seks dan seksualitas
a.
Kehamilan remaja
b.
Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat
tentang masalah seksualitas
c.
Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam
hal yang berkaitan dengan seksualitas
d.
Penyalahgunaan seksual
e.
Kehamilan diluar nikah
f.
Penyalah gunaan dan ketergantungan napza, yang
dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik dan melalui hubungan
seks bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar