Jumat, 08 Juni 2012

ARTIKEL KESEHATAN "GIGI"

ARTIKEL KESEHATAN “GIGI”
Makanan yang manis-manis sering menjadi kambing hitam penyebab gigi sakit dan berlubang. Tapi ada beberapa makanan sehat yang justru bisa menjadi sahabat dan menyehatkan gigi. Apa saja?

Makanan tertentu seperti makanan manis dan bersoda dapat menjadi musuh bagi gigi. Semakin lama terpapar dan makin tinggi frekuensi makanan yang menjadi musuh gigi, maka akan semakin bahaya bagi gigi Anda.

Namun beberapa makanan tertentu justru baik untuk gigi, seperti dilansir onlymyhealth :
1. Keju
Keju dapat menyeimbangkan pH dalam mulut, sehingga bisa menjadi alternatif sebagai hidangan penutup.
2. Teh hijau
Minuman yang dikenal dengan khasiat melangsingkan ini sangat dianjurkan oleh dokter gigi karena dapat membunuh kuman di dalam mulut, sehingga mencegah pembentukan plak dan kerusakan gigi.
3. Bawang merah
Bawang merah mengandung senyawa sulfur tertentu yang membuat salah satu anti bakteri alamin paling kuat.
4. Daun mint
Daun mint baik untuk mulut karena dapat membantu melawan bau mulut.
5. Biji wijen
Biji wijen mengandung kalsium tinggi dan dapat meningkatkan kesehatan gigi Anda.
6. Air putih
Cukup minum air putih dapat membuat tubuh tetap terhidrasi dan juga merangsang sekresi air liur. Minum air putih juga membantu mencuci partikel makanan yang jauh terjebak di gigi.




“Peringatan untuk Pemakai Sikat Gigi Elektrik”

Sikat gigi elektrik banyak disukai orang karena tekanan saat menyikat gigi dengan sikat gigi lebih terkontrol sehingga lebih nyaman ketimbang sikat gigi biasa. Tapi sebuah sikat gigi bermerek Spinbrush yang beredar di Amerika, ternyata mengancam konsumen karena bagian-bagiannya mudah terlepas.

Badan pengawas obat dan makanan (FDA) di Amerika baru-baru ini memperingatkan konsumen akan bahaya penggunaan sikat gigi elektrik bermerek Spinbrush.

Beberapa orang yang menggunakan sikat gigi tersebut melaporkan bagian sikat gigi terlepas dan merusak gigi. Bagian yang terlepas kemudian terlempar ke mata atau masuk ke tenggorokan.

"Sangat penting bagi konsumen agar tahu bagaimana menghindari risiko yang terkait dengan penggunaan sikat gigi elektrik. Kami mendapat laporan bahwa sikat gigi terputus saat digunakan dan masuk ke dalam mulut dengan kecepatan tinggi. Insiden ini menyebabkan gigi rusak dan dapat menyebabkan bahaya tersedak," kata Shumaya Ali, petugas keamanan konsumen dari FDA seperti dilansir FoxNews, Selasa (22/2/2012).

Susan Runner, dokter gigi yang juga kepala cabang layanan gigi FDA, mengatakan meskipun sikat gigi elektrik ini dapat membantu menghilangkan plak dan mencegah pembusukan, tapi perangkat ini bisa berbahaya. Anak-anak yang menggunakan produk ini harus selalu diawasi.

Sikat gigi elektrik untuk anak-anak memang memiliki desain yang berbeda dan bagian kepalanya tidak dapat dilepas. Meskipun demikian, beberapa masalah akibat penggunaan sikat gigi elektrik untuk anak-anak ini juga telah banyak dilaporkan. Mulai dari bibir terluka, luka bakar akibat baterai, hingga bulu sikat yang terjatuh kemudian bersarang di amandel.




Pada bulan Mei 2011 lalu, FDA telah memperingatkan produsen sikat gigi elektrik bermerk Spinbrush, Church & Dwight Co. Inc, atas terjadinya kelalaian yang merugikan konsumen. Perusahaan kemudian telah melakukan tindakan sebagai berikut:
1. Menambahkan peringatan bahwa bulu sikat yang berubah warna menandakan waktunya untuk mengubah kepala sikat
2. Mengumumkan pemberitahuan tentang keselamatan produk sikat gigi elektrik di iklan TV dan cetak
3. Menambah label untuk mengingatkan konsumen bahwa kepala sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan atau lebih cepat, terutama jika kepala sikat gigi sudah longgar
4. Website perusahaan dengan alamat spinbrush.com juga menawarkan pengingat untuk mengubah kepala sikat gigi elektrik setiap tiga bulan, atau lebih cepat jika sudah rusak
"Penggunaan yang sering, bagian yang longgar atau pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kepala sikat gigi, ausnya bagian-bagian kecil dari sikat gigi dan menimbulkan bahaya tersedak. Periksalah sikat jika ada bagian-bagian yang longgar sebelum digunakan," demikian peringatan yang ditulis dalam situs perusahaan.









“Gigi Ngilu, Peringatan Gigi Sensitif”


Hipersensitif dentin sebenarnya masalah pada gigi yang bukan berasal dari penyakit gigi, melainkan karena terbukanya dentin yang terletak di bawah enamel gigi sehingga gigi menjadi sensitif dan rentan. Sensitivitas ini bisa disebabkan sejumlah hal, seperti abrasi ketika menyikat gigi atau erosi yang menggerus enamel gigi.
"Dentin terdiri dari lubang-lubang kecil yang menuju bagian dalam gigi yang berisi saraf. Bila dentin terbuka, maka rangsangan pada bagian dentin itu mudah menyebabkan rasa ngilu yang tajam dan sesaat," papar Dr.How Kim Chuan, pakar kesehatan gigi dari Malaysia dalam acara jumpa pers Pendekatan Terkini dalam Perawatan Gigi Sensitif yang diadakan oleh GlaxoSmithKline di Jakarta beberapa waktu lalu.
Keluhan gigi sensitif bisa dialami siapa saja, namun 52 persen pasien gigi sensitif tidak melakukan perawatan maupun konsultasi terhadap gejala gigi sensitif. Bahkan 75 persen pasien tidak melakukan perawatan sederhana di rumah untuk mengatasi keluhannya.
"Kebanyakan pasien salah persepsi dan menganggap keluhan ini tidak berbahaya dan tidak serius," kata drg.Ariandes Veddytarro, GSK Dental Detailing Specialist, dalam kesempatan yang sama.
Padahal, keluhan gigi sensitif bisa berpengaruh pada kesehatan gigi secara keseluruhan. "Karena gigi terasa ngilu, penyikatan pun tidak maksimal sehingga plak bisa tumbuh dengan cepat dan menimbulkan kerusakan gigi," kata Ariandes.
Menurut How sebenarnya perawatan sederhana seperti memakai pasta gigi khusus gigi sensitif sudah cukup untuk mengatasi keluhan ngilu dan nyeri pada gigi.
"Karena penyebabnya adalah pergerakan cairan di dalam dentin, maka lubang-lubang dentin perlu ditutup. Penutupan ini juga untuk menghambat respon ujung-ujung saraf sehingga rangsangan tidak diteruskan ke otak," katanya.
Perawatan dengan pasta gigi khusus, menurut How termasuk dalam perawatan minimal invasif, selain sederhana juga tidak perlu mengeluarkan biaya banyak namun memberikan hasil yang efektif.
"Hasil studi klinis menunjukkan lapisan sumbatan dentin yang terbentuk berkat bahan aktif desensitizing agents yakni strontium asetat terbukti meredakan rasa sakit pada gigi sensitif sampai 46 persen," paparnya.
Sementara itu perawatan gigi yang sensitif yang permenen bisa dengan menggunakan tambalan gigi untuk menutup tubulus dentin, sampai melakukan bedah gusi. Namun menurut How hal ini tidak terlalu direkomendasikan, karena konsep terapi kedokteran saat ini adalah menganut minimal invasif.http://www.facebook.com/HEzty.ident

Tidak ada komentar:

Posting Komentar