Minggu, 17 Juni 2012

Anatomi Sistem Urinaria


Sistem urinaria adalah suatu sistem terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Sistem urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawa nitrogen, bahan asing dan produk sisanya. Sistem urinaria terdiri atas: dua buah ginjal (ren, kidney, nier), ureter, kandung kemih (vesica urinaria/urinary bladder) dan uretra (urethra).
A.     Ginjal
·         Dua buah ginjal yang berbentuk seperti kacang
·         Terletak di retroperitoneal cavum abdomen (antara dinding dorsal badan dan peritoneum parietal) pada daerah lumbal superior
·         Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri
·         Berat ginjal ±150 gram dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 6 cm, dan ketebalan 3 cm
·         Permukaan lateralnya konveks
·         Permukaan medial konkaf membentuk celah yang disebut hilum renalis, berlanjut ke ruang dalam ginjal yang disebut sinus renalis
·         Pada bagian atas ginjal didapatkan kelenjar adrenal/suprarenal

*      Ginjal ditopang oleh 3 lapis jaringan, yaitu:
1.       Kapsula Fibrosa
Kapsula fibrosa berfungsi untuk melindungi ginjal dari penyebaran infeksi daerah sekitarnya.
2.       Kapsul Perirenal
Kapsul perirenal yaitu bantalan lemah yang melindungi ginjal dari benturan.
3.       Fascia Renalis
Merupakan lapisan paling luar yang mengikat ginjal dengan kelenjar adrenal maupun daerah sekitarnya.

*      Bagian-bagian ginjal:
1.       Korteks (kulit), adalah jaringan kuat yang melindungi lapisan dalam ginjal.
2.       Medula (tengah), merupakan area yang berisi 8 sampai 18 bagian berbentuk kerucut yang disebut piramid, yang terbentuk hampir semuanya dari ikatan saluran berukuran mikroskopis.
3.       Nefron, yaitu satuan struktural dan fungsional terkecil ginjal.
4.       Kapsul Bowman. Di dalam kapsul bowman terdapat Glomerulus, yaitu anyaman pembuluh darah yang berfungsi sebagai filter. Glomerulus bersifat semipermeable (dapat ditembus air).
5.       Tubulus Proksimalis
Tubulus proksimalis berhubungan langsung dengan kapsul bowman. Mempunyai panjang 15 mm, dan diameter 55 µm. 60% kandungan yang tersaring akan direabsorpsi sebelum cairan meninggalkan tubulus proksimalis.
6.       Ansa Henle, merupakan bagian yang sangat sempit yang menjulur jauh ke bawah kapsul bowman dan kemudian naik lagi ke atas membentuk huruf U.
7.       Tubulus Distalis, merupakan muara dari ansa henle dengan panjang 5 mm. Urine dari tubulus distalis akan dialirkan ke tubulus kolektivus.
8.       Tubulus Kolektivus, membentuk saluran yang lebih besar yang disebut duktus papilaris bellini. Tubulus kolektivus memiliki panjang 20-22 mm, dan diameter 20-50 mikron.

B.     Ureter
Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Ureter memiliki panjang ±25cm. Tersusun dari otot polos. Urine didorong ke kandung kemih oleh gerak peristaltik (gerakan akibat otot polos) sebanyak 1-4x/menit.

C.      Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan viscera pelvis berongga yang tersusun oleh otot polos, lamina promina, submukosa, dan mukosa. Kandung kemih terletak di dalam panggul, sekitar bagian posterosuperior dari simpasis pubis. Pada laki-laki terletak di bagian anterior dari rectum, sedangkan pada wanita terletak di sebelah anterior vagina dan uterus. Kandung kemih memiliki 3 saluran membuka pada daerah triangular yang disebut trigone. Secara umum volume kandung kemih berkisar antara 350-500 ml.

D.     Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang terdiri dari mukosa membrane dengan muskulus yang berbentuk spinkter pada bagian bawah kandung kemih. Uretra terdiri dari otot polos dan otot lurik. Panjang uretra pada wanita yaitu 3-4 cm, sedangkan pada pria 17-20 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar