Jumat, 15 Juni 2012

sistem kardiovaskuler


SISTEM KARDIOVASKULER

A.     Anatomi Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah, darah dan pembuluh limfatik.
a.      Struktur Jantung
Jantung adalah organ berongga, terletak di mediastinum di antara kedua paru di dalam rongga dada, di atas diafragma. Jantung terdiri dari 3 lapis:
1.      Epikardium : yang menutupi permukaan luar jantung.
2.      Mikardium : lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung.
3.      Endokardium : lapisan terdalam terdiri atas jaringan endotel, melapisi permukaan dalam jantung dan katup.
Setiap belahan jantung terdiri atas 2 bilik, yang atas berupa bilik pengumpul (atrium) dan yang di bawah sebagai bilik pemompa (ventrikel). Dinding otot pemisah yaitu Septum, yang memisahkan belahan kanan jantung dari belahan kirinya.
Jantung di bungkus oleh pericardium yang terdiri dari 2 lapis yaitu pericardium parietal di luar dan pericardium visceral di dalam. Di antaranya terdapat rongga pericardium yang berisi cairan perkardium (5-20 ml).
Jantung juga memiliki 2 jenis katup jantung yaitu:
1.      Katup atrioventrikular
Terdapat di antara atrium dan ventrikel. Katup trikuspidalis di sisi kanan, terdiri atas 3 lembar katup. Katup bikuspidalis (mitral) di kiri terdiri atas 2 lembar katup. Pada tepian katup atrioventrikular melekat erat filament fibrosa kuat disebut korda tendinea, yang muncul dari muskulus papilaris pada dinding ventikel. Muskulus papilaris dan korda tendinea bersama menahan katup atrioventrikular agar tidak terbuka selama kontraksi ventrikel (systole).
2.      Katup semilunar
Terdiri atas 3 bangunan mirip mangkok untuk mencegah darah kembali ke ventrikel selama relaksasi (diastole). Berbeda dengan katup atrioventrikular, katup semilunar terbuka selama ventrikel berkontraksi. Katup semilunar pulmoner terdapat diantara ventrikel kanan dan arteri pulmoner. Katup semilunar aorta terdapat diantara ventrikel kiri dan aorta.

b.      Pembuluh Darah
1.      Arteri
Ukuran arteri bervariasi dari 25 mm (oerta) sampai 0,5 mm. Secara mikroskopis dinding arteri terdiri dari 3 lapisan. Ketiga lapis dinding arteri dipisahkan oleh membrane elastika interna dan eksterna.  Ada 3 jenis arteri yaitu arteri besar, sedang dan kecil.
1.1    Arteri besar
Yaitu aorta, arteri pulmoner, arteri innominata, arteri karotis kommunis dan arteri subklavia. Arteri besar memiliki tunika intima tebal, membrane elastika interna, tunika media tebal, dengan otot polos dan banyak serat/lembar elastic.
1.2    Arteri sedang
Yaitu semua arteri bernama pada tubuh, disebut juga arteri tipe muscular karena tunika medianya sangat tebal, tanpa lembar-lembar elastisnya. Membrane elastika eksterna jelas.
1.3    Arteri kecil
Tidak memiki membrane elastika eksterna. Bila diameternya kurang dari 0,5 mm disebut juga arteriol. Arteriol berlanjut sebagai kapiler. Kapiler tidak memiliki serat otot pada dindingnya. Diameter kapiler hanya 5-10 mikrometer.
2.      Vena
Dinding vena lebih tipis dari dinding arteri. Lumennya tidak bulat seperti arteri tetapi berdiameter lebih besar. Pada daerah tertentu, yaitu tungkai bawah, vena memiliki katup yang berupa lipatan tunika intima.
3.      Aorta
Muncul dari ventrikel kiri, aorta melalui toraks dan masuk dan berakhir di abdomen. Ada 3 bagian aorta, yaitu:
3.1    Aorta asendens
Aorta asendens berjalan ke atas, ke depan dan ke kanan sejauh 5 cm dan berlanjut sebagai arkus.
3.2    Arkus/lengkung aorta
Arkus yang melengkung ke balakang dan ke kiri kemudian menurun di sisi kiri tubuh berupa aorta desendens.
3.3    Aorta desendens
Aorta desendens memasuki abdomen melalui hiatus aortikum pada difragma. Aorta desendens di atas diafragma disebut aorta pars torakal, dibawah diafragma disebut pars abdominal atau aorta abdominal.
c.       Darah
Darah termasuk golongan jaringan ikat. Darah dalam pembuluh selalu bergerak dan ± 7% dari berat badan individu. Proporsi ini lebih rendah pada wanita dan lebih tinggi pada anak-anak. Darah terdiri dari plasma (55% dari volume darah) dan sel (45%).
1.      Plasma Darah
Plasma terdiri atas air (90-92%) dan substansi terlarut, yaitu:
-          protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen, factor pembekuan);
-          mineral (NaCl, Na2CO3, K, Mg, P, Fe, Ca, Cu, J, Co);
-          materi nutrien dari makanan (monosakarida/glukosa, hidrat arang, asam amino, asam lemak dan gliserol dari lemak, vitamin);
-           materi limbah organic (urea, asam urat, kratinin);
-          hormone;
-          enzim (sebagai factor pembekuan);
-          zat anti (immunoglobulin);
-          gas (oksigen, karbondioksida, nitrogen).
2.      Sel Darah
Sel darah terdapat 3 jenis yaitu
2.1    Leukosit
v  Granulosit
Di dalam sitoplasmanya terdapat granula. Berasal dari sel induk di sumsum tulang merah, dari mieloblas menjadi mielosit sebelum berdiferensiasi menjadi salah satunya.
                                                                                  i.            Neutrofil
                                                                                ii.            Eosinofil
                                                                              iii.            Basofil
v  Agranulosit
Didalam sitoplasmanya tidak terdapat granula.
                                                                                  i.            Monosit
                                                                                ii.            Limfosit
v  Limfosit-T à diaktifkan oleh timosin dalam kelenjar timus
v  Limfosit-B à diaktifkan dalam kelenjar limfoid
2.2    Eritrosit
Berbentuk cakram bikonkaf, tanpa inti, berdiameter 7-8 mikrometer. Eritrosit mengandung hemoglobin yang member warna merah.
2.3    Trombosit
Bukan sel tetapi keping darah. Berasal dari sel megakariosit dalam sumsum tulang merah. Jumlah normal berkisar antara 200.000-350.000/mm3 darah.
d.      Pembuluh Limfatik
Pembuluh limfe berawal buntu sebagai kapiler limfe yang menampung cairan jaringan. Aliran limfe kemudian masuk ke pembuluh limfe, limfonodus, ke duktus limfatikus kanan atau ke duktus torasikus. Duktus ini mencurahkan isinya ke dalam vena besar di atas jantung (vena subklavia kiri dan kanan). Sel utama dari sistem limfatik adalah limfosit. Organ-organ limfoid adalah:
1.      Limfonodus
Terletak di daerah –daerah strategis seperti di ketiak, lipat paha, leher, mesenterium, hilus paru, dsb.
2.      Tonsila
Di daerah faucium (lubang antara rongga mulut dan faring) terdapat massa jaringan limfoid yang disebut tonsila palatine, kiri dan kanan.
3.      Limpa
Limpa normalnya tidak bisa diraba. Limpa mempunyai simpai, dari situ masuk trabekula ke dalam parenkim limpa, membentuk semacam kerangka. Parenkim limpa ada 2 macam yaitu pulpa putih, yang membentuk folikel disepajang pembuluh darah, dan pulpa merah.
4.      Timus
Timus relative besar waktu lahir dan makin membesar sampai pubertas, kemudian berinvolusi secara berangsur.

B.      Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Organ
Fungsi
Jantung
Memompa darah kaya oksigen ke dalam sistem arteri (yang membawa ke sel-sel) dan menampung darah deoksigen dari sistem vena dan meneruskannya ke paru untuk reoksigenasi.
Arteri, kapiler, vena dan pembuluh limfe
Membawa darah ke dan dari jaringan dan sel di seluruh tubuh.
Atrium kanan
Menampung darah sedikit oksigen dari tubuh melalui vena kava superior serta inferior.
Ventrikel kanan
Menampung darah dari atrium kanan dan memompanya ke paru melalui arteri pulmoner.
Atrium kiri
Menerima darah kaya oksigen dari paru melalui keempaat vena pulmoner.
Ventrikel kiri
Menerima darah kaya oksigen dari paru malalui atrium kiri dan memompanya ke dalam sistem sirkulasi malaluia orta.

sumber: Tambayong,jan. 2001. Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan. jakarta. penerbit buku kedokteran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar